7 Cara komunikasi yang baik antara orangtua dan anak
Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak di dalam keluarga sangatlah penting. Mengapa? karena dengan komunikasi, maka hubungan dalam keluarga menjadi harmonis dan bahagia. Berikut ini saya akan membahas 7 cara komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.
1. Menjaga kontak mata supaya anak paham kita orangtua sedang menyimak perkataannya
Setiap orangtua harus menjadi pendengar yang baik. Jangan lewatkan apa pun saat anak berbicara kepada kita sebagai orangtua, perhatikan anak dengan saksama. Sebab, hal ini adalah bentuk apresiasi kepada anak. Anak akan merasa dihargai dan akan segan untuk selalu berkomunikasi dengan kita.
Izal: Bun, hari ini temanku ada yang dihukum karena terlambat. Dia tidak boleh masuk kelas dan harus tunggu di luar kelas sampe istirahat."
Bunda: "Alhamdulillah kamu selalu bangun pagi dan salat subuh, jadinya kamu tidak datang terlambat."2. Ciptakan kedekatan, bukan ketakutan
Orangtua harus menjadi sumber motivasi untuk anak-anaknya, bukan justru malah membuat mereka tertekan. Jikalau anak merasa takut kepada orangtuanya, tentu anak akan membatasi komunikasi dengan orangtua.
Izal: "Bun, maaf, nilai ulangan matematika aku jelek sekali hari ini."
Bunda: "kamu gak usah sedih, Nanti kan bisa Bunda ajarkan lagi sampai bisa dan ngerti supaya kamu dapet nilai bagus."3. Ceritakan tentang hari yang baru kita lewati dan libatkan juga anak ke dalam diskusi
Tidak selalu anak yang harus memulai cerita. Bisa juga orangtua yang memulainya lebih dahulu. Membuka obrolan sehari-hari dapat menciptakan interaksi dengan anak dan menambah kedekatan dengannya.
Bunda: "Tadi Bunda terjebak hujan lebat lho di pasar. Sekarang memang sedang musim penghujan, jadi hampir tiap hari rasanya selalu hujan."
Izal: "Kalau begitu, besok aku sekolah harus sedia payung di dalam tas. Supaya aknu gak kehujanan ya bun."4. Gunakan kata tolong dan terima kasih saat memintanya melakukan sesuatu
Komunikasi akan mudah dibangun jika kedua pihak saling berlaku baik. Dengan contoh pembiasaan yang baik pula. Anak akan menerapkannya dalam kehidupan. Dia pun merasa dihargai oleh orangtuanya.
Bunda: "Nak, tolong bawakan kopi ini untuk Ayah di ruang tamu"
Izal: Baik, Bun siap!"
Bunda: Terima kasih, ya, Dik"5. Tenangkan diri dan hindari komunikasi berlebih ketika sedang marah
Orangtua jangan banyak berkomunikasi sampai perasaan marah hilang dan membaik. Mengapa? sebab saat marah, kita tidak bisa bersikap objektif dan lebih baik berhenti sejenak sambil menenangkan diri. Ketika sudah lega, baru dapat dibicarakan dengan anak.
6. Jangan menyepelekan dan merendahkan anak dengan kata-kata yang tidak baik
Pilih kata-kata yang baik saat bicara kepada anak. Kata-kata buruk yang kita gunakan kepada mereka selain akan berpengaruh secara psikologis, hal ini juga akan membuat jalinan komunikasinya menjadi tidak baik.
Izal: "Ayah jangan merokok, kata guru merokok tidak baik untuk kesehatan"
Ayah: "Kamu anak kecil, tidak tahu apa-apa!"7. Ceritakan kepada mereka tentang masa kanak-kanak orangtua zaman dahulu
Banyak anak yang sangat suka sekali mendengar cerita tentang masa-masa kecil orangtuanya. Cerita yang melahirkan komunikasi baik dan merekatkan kedekatan orangtua dan anak. Dengan cerita tersebut, hubungan anak dan orangtua semakin harmonis.
Akhirnya, itulah 7 cara komunikasi yang baik antara orangtua dan anak. Semoga Ayah dan Bunda yang sedang membaca dapat tercerahkan lagi mengenai bagaimana komunikasi yang baik itu dalam keluarga. Komunikasi merupakan awal kerekatan hubungan orangtua dan anak-anaknya. Melalui komunikasi yang baik, kita selaku orangtua dapat memahami pribadi anak-anak kita. Jangan sampai orang lain lebih mengenal mereka dibandingkan dengan kita orangtuanya sendiri. Kuylah mari kita bangun komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.
0 Response to "7 Cara komunikasi yang baik antara orangtua dan anak"
Post a Comment