Apa itu sekolah masa depan?
Apa itu sekolah masa depan? - Bagaimana kalau ada sekolah yang selalu didatangi anak-anak dengan antusias? Sekolah yang masih saja ramai dengan canda tawa suka cita murid-muridnya walau jam sekolah sudah selesai. Sekolah yang membuat orang tua betah berdiskusi tentang pendidikan dengan para guru dan orang tua lain. Sekolah yang mana selalu dirindukan siapa pun yang pernah belajar di dalamnya, sehingga alumni sering sekali datang hanya untuk sekadar bernostalgia mengenang asyiknya belajar di sekolah tersebut.
Lantas apakah sekolah masa depan seperti itu hanya mimpi atau dongeng belaka? Ternyata tidak. Ada sekolah yang benar-benar menyenangkan, dan ini bukan mimpi. Iya, konsep sekolah ini berangkat dari pertanyaan yang sangat sederhana: Benarkah anak-anak harus dipaksa supaya belajar? Belajar itu tidak perlu dipaksakan. Peran guru adalah memberikan rangsangan yang membuat anak-anak tertarik dan mau belajar. Guru merancang kegiatan yang membuat anak bergairah, penasaran dan ketagihan untuk belajar.
Tentu berbeda sekali definisi belajar yang menjadi pijakan juga berbeda. Belajar adalah kreativitas pengembangan diri, bukan sekadar menguasai hapalan atau mengerjakan latihan dan tugas yang menggunung. Belajar tidak identik dengan membaca dan menulis saja. Belajar itu sangat luas ruang lingkup dan caranya. Tujuan besar belajar bukan mendapatkan nilai yang baik, tapi menguasai sejumlah keterampilan (lifeskill) yang diperolehnya dari proses belajar. Fokusnya bukan pada hasilnya, akan tetapi terletak pada prosesnya. Karena tidak ada hasil tanpa harus melalui proses.
Lifeskill inilah yang menjadi bekal anak menjalani kehidupannya kelak ketika dewasa. Sejumlah materi pelajaran wajib di sekolah dasar, misalnya kadang tidak terpakai ketika anak menekuni profesinya di kemudian hari. Karenanya, visi sekolah harus menjangkau jauh ke depan. Mengedepankan keunggulan akademis semata adalah tujuan yang perlu dipertanyakan. Apalagi dengan cara-cara yang kontaproduktif dengan tujuan pendidikan, yaitu membangun manusia yang utuh.
Model sekolah yang menyenangkan dengan pendekatan yang ramah anak (juga ramah orang tua) dan kontekstual merupakan model sekolah masa depan. Masyarakat kian hari semakin menyadari bahwa ada yang jauh lebih penting daripada nilai rapor yang bagus. Kualitas pendidikan ternyata tidak bisa dilihat semata-mata melalui angka ujian. Apalagi jika kita mencoba menelusuri, dari mana nilai ujian tersebut berasal. Orang tua harusnya semakin kritis, dan mulai menuntut output pendidikan yang bukan melulu soal rapor. Hasil yang diharapkan adalah kemampuan anak memecahkan masalah, kemampuan beradaptasi, dan keterampilan hidup apa yang dikuasainya.
Pendidikan untuk anak seharusnya didesain agar bisa memengaruhi pola pikir, poa tindakan, cara pemecahan masalah, dan performance mereka. Lantas untuk memungkinkan proses pembelajaran seperti itu terjadi, sekolah mesti menciptakan atmosfer yang membuat setiap anak hidup, merasa diterima, nyaman, serta bebas mengekspresikan dirinya sendiri.
Anak-anak bisa belajar dalam arti yang sesungguhnya, menjadi manusia yang kaya ilmu lahir batin, dalam suasana ceria penuh makna. Singkatnya, sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi mereka. Sekolah yang menyenangkan memandang orang tua dan masyarakat sebagai sumber dan mitra belajar. Pendampingan orang tua terhadap anak adalah keharusan, karena pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua, sedangkan sekolah dan masyarakat adalah mitra. Ketiganya harus bersinergi dalam membimbing anak menjadi pribadi yang utuh, dan menjadikan belajar sebagai tradisi yang menantang dan karenanya harus menyenangkan.
Kolaborasi antara sekolah, orang tua dan masyarakat membuat orang tua paham kurikulum, kegiatan sekolah dan bisa memberikan saran dan masukan aktif. Lebih dari itu, orang tua dan masyarakat diharapkan berperan sebagai pengendali atau sosial kontrol penyelenggaraan sekolah. Bahkan orang tua juga bisa dilibatkan dalam pembelajaran. Di sekolah yang menyenangkan, belajar benar-benar sebuah petualangan. Menjelajah medan yang sebelumnya tidak dikenal. Mencoba hal-hal baru, serta menikmati prosesnya, Antusias saat memulainya, mempertahankan semangat dalam perjalanan, dan cepat bangun saat gagal. Merasakan pahitnya kegagalan tanpa putus asa di tengah perjuangan, dan mengecap indahnya keberhasilan dan merayakan apapun itu namanya kesuksesan.
Akhirnya, sekolah masa depan mulai terlihat. Yang mana para guru kian hari semakin meningkatkan kualitasnya sebagai seorang pendidik. Dengan mempelajari segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Apalagi di era modern seperti saat ini, anak-anak sudah pandai mengoperasikan peralatan elektronik seperti telepon genggam handphone dengan julukan smartphone. Jangan sampai guru tertinggal langkah dalam memahami perkembangan teknologi. Semoga sekolah masa depan akan benar-benar terwujud sepenuhnya.
0 Response to "Apa itu sekolah masa depan?"
Post a Comment