5 Cara mengenalkan makna keluarga terhadap anak usia dini
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat merupakan tempat di mana orang tua dapat menggali dan menumbuhkan kemampuan anak usia dini dalam berbagai aspek perkembangannya. Aspek perkembangan kognitif, nilai-nilai agama dan moral, seni, Bahasa serta perkembangan sosial dan emosional.
Mengenalkan dunia keluarga dengan seluk beluknya hendaklah sudah mulai dikenalkan sejak dini. Bagaimana seorang anak melihat dan merasakan langsung peran ayah sebagai kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah dan yang menentukan kebijakan dan aturan di dalam rumah. Demikan halnya seorang ibu sebagai pendidik utama yang penuh kasih dan sayang karena lebih banyak berinteraksi dengan anak. Yang mana dua fungsi ini akan berjalan dengan baik jika Ayah dan Bunda berkolaborasi dengan baik pula.
Biasanya memasuki hari raya lebaran, merupakan situasi yang tepat dimana anak dapat mengerti dan mengenal makna sebuah keluarga. Melakukan percakapan sederhana tentang nilai-nilai dan makna kekeluargaan yang sebenarnya, misalnya dengan mengajak anak berbicara,
Ini lho sepupu kamu, ayo salim dulu.
Senang sekali rasanya bisa bertemu kakek dan nenek pada lebaran kali ini.Nah, saat itulah anak sudah dapat merasakan apa itu keluarga walaupun belum bisa dijabarkan dengan kata-kata. Berikut ini 5 cara mengenalkan makna keluarga terhadap anak usia dini.
1. Mengenalkan silsilah keluarga
Bahwa dalam keluarga di samping keluarga kecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak terdapat juga keluarga besar. Kakek nenek dari ayah atau ibu, saudara-saudara ayah maupun ibu, dapat diketahui anak sejak dini. Bukan tidak mungkin jika anak tidak mengerti silsilah keluarga hingga mencapai usia dewasa karena kesalahan orang tua yang jarang mengenalkan atau menceritakan pada anak tentang saudara-saudaranya.
2. Merasakan kehangatan keluarga
Saat berkumpul dengan keluarga anak-anak akan merasa senang dan gembira. Saling menyapa, saling bercerita dan bercanda. Perkembangan sosial emosional anak pun dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
3. Sarana belajar bersosialisasi
Tidak menutup kemungkinan ketika berkumpul dengan keluarga kita mendapati anak yang sudah mampu berinteraksi dengan baik dan ada juga yang masih canggung dan malu. Seiring berjalannya waktu dan intensitas bertemu, maka anak akan dapat belajar mengembangkan kemampuan bersosialisasinya. Campur tangan orang tua dalam hal ini tetap menjadi penentu sehingga anak mampu beradaptasi dengan keluarga.
4. Menumbuhkan keakraban dan persaudaraan
Rasa kebersamaan ketika berkumpul dengan keluarga dapat menjadi energy yang positif bagi anak usia dini dalam perkembangan emosinya. Lihatlah kegembiraan yang terpancar dari wajahnya, mereka yang penuh senyum dan tertawa lepas saat lebaran berkumpul bersama. Mereka pun akan merasakan kenyamanan di tengah-tengah keluarga.
5. Menumbuhkan sikap saling membantu.
Nilai-nilai empati akan tumbuh jika orang tua terus memupuk makna kebersamaan dan manisnya menjalin silatrahim dengan keluarga pada anak. Hal inilah yang akan menjadi pelajaran berharga yang kelak akan terus dipraktikkan hingga dewasa.
0 Response to "5 Cara mengenalkan makna keluarga terhadap anak usia dini"
Post a Comment