Apa sih penyebab anak tidak percaya diri?
kangizal.com - Orang tua sering menjumpai keadaan tertentu, saat anak tidak sepenuhnya mendapat dukungan dalam kegiatan mainnya. Banyak kasus yang secara tidak sadar maupun sadar dilakukan oleh orang tua atau guru yang dapat mematikan rasa percaya diri anak. Apa akibatnya? Akibatnya anak tidak punya inisiatif sendiri dalam melakukan aktivitas main, saat diperintah atau diajak untuk menunjukkan kemampuan, anak tidak mau melakukan karena alasan tertentu. Baik itu karena ia tidak bisa malu atau tidak percaya diri.
Sikap percaya diri pada anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika orang tua atau guru sering memberikan stimulus dan bimbingan yang sesuai, tetap sasaran dan konsisten. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan anak tidak percaya diri. Berikut penjelasan apa sih penyebab anak tidak percaya diri?
- Larangan dari orang tua atau guru yang tidak masuk akal atas perbuatan dan tindakan yang dilakukan oleh anak, entah itu karena tidak percaya terhadap anak ataupun karena kekhawatiran yang berlebih. Saat melihat anak berlari, bermain tanah, hujan-hujanan dan sebagainya, mulut orang tua atau guru kadang berkata yang kurang baik, dan itu malah membuat anak merasa takut sebelum ia melakukan sesuatu.
“Jangan lari-larian, nanti kamu jatuh nak”,
“Jangan main tanah, nanti kotor”,
“Jangan hujan-hujanan, nanti kamu sakit”,
- Seberapa seringkah orang tua atau guru berkomunikasi dengan anak. Itu akan mempengaruhi kesadaran anak akan kemampuan dirinya. Orang tua atau guru harus terus berkomunikasi dan bermain dengan anak. Hubungan dan komunikasi yang menyenangkan dan nyaman ini, lambat laun akan membangkitkan rasa percaya diri pada anak.
- Saat anak melakukan suatu kesalahan, orang tua dan guru tanpa sadar mengatakan kalimat-kalimat yang isinya menyalahkan anak. Dan lebih parahnya lagi orang tua atau guru menunjukkan reaksi yang berlebihan dan mengeluarkan kata-kata yang menyudutkan dan menyalahkan anak dengan nada marah-marah.
“Tuh, kan kata ayah juga apa, makanya jangan lari-larian”.
“Ayah kan tadi udah bilang, jangan main hujan-hujanan!”.
- Secara sadar maupun tidak sadar orang tua atau guru sering memaksa anak untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan anak. Memaksa anak akan membuat anak semakin tidak nyaman. Sebaliknya, saat anak ingin menunjukkan kemampuannya orang tua atau guru tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki anak. Karena sering tidak dipercaya orang tua, anak merasa enggan lagi jika disuruh menunjukkan kemampuannya.
- Jika orang tua atau guru selalu membantu anak dalam segala aktivitas anak, missal seperti pakai dan melepas sepatu, makan dan minum serta kegiatan lainnya, maka anak menjadi terbiasa dilayani. Hal ini tentu akan mengganggu dan menghambat potensi percaya diri pada anak.
- Jangan berprasangka buruk terhadap anak. Berpikiran tidak baik sebelum menyuruh anak melakukan sesuatu, itu hanya akan memengaruhi sifat percaya diri anak.
“Yakin, kamu bisa melakukan itu?”,
“kayaknya kamu nggak bisa deh”,
- Sama halnya dengan berprasangka buruk, memberi julukan atau panggilan negative dengan menyebut sebagai anak pemalas, atau label apa pun itu, sangatlah akan mematikan keinginan anak dalam berbuat atau beraktivitas. Percaya dirinya menjadi terhambat karena julukan atau panggilan tidak baik tersebut. Apalagi saat digunakan di lingkungan bermainnya.
- Orang tua atau guru jarang memuji atau memberi reward saat anak mampu melakukan suatu pekerjaan atau perintah sesuai dengan arahan orang tua atau guru. Pujian mempunyai kekuatan dan magis bagi perkembangan emosi anak, karena anak merasa dihargai.
0 Response to "Apa sih penyebab anak tidak percaya diri?"
Post a Comment