Bagaimana cara merangsang kecerdasan anak?
Manusia dilahirkan dengan beragam kelebihan dan potensi masing-masing dan salah satunya adalah kecerdasan. Apa semua anak memiliki potensi menjadi cerdas? Kecerdasan bukan saja masalah prestasi akademik saja. Melainkan, kecerdasan sesuatu yang unik dimiliki seorang individu yang mana jika digali dan diarahkan dengan benar, akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Lalu bagaimana cara merangsang atau menstimulus kecerdasan anak? Kecerdasan atau intelegensi sebenarnya mencakup kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah. Kecerdasan tidak melulu sebatas mampu memecahkan soal-soal matematika yang sulit, menguasai alat musik dan bakat lainnya.
Kecerdasan anak adalah sesuatu yang unik dimiliki setiap anak. Bisa saja anak itu mempunyai kecerdasan yang berbeda, karena pada dasarnya setiap anak memiliki potensi untuk menjadi cerdas. Hal ini tergantung stimulus atau rangsangan yang diberikan terutama oleh orang tua dan lingkungan sekitar anak, guru atau lingkungan mainnya.
Orang tua tentu akan sangat senang jika memiliki buah hati yang cerdas. Anak cxerdas biasanya akan lebih disukai oleh teman-temannya. Mempunyai inisiatif yang tinggi dibandingkan anak lainnya, lebih mandiri dan mampu menyesuaikan masalah-masalah yang anak hadapi. Dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran. Namun, kadang kita temui juga ciri anak cerdas lainnya yang kurang dalam bergaul dikarenakan mereka lebih memilih buku sebagai teman akrabnya.
Jika orang tua mendambakan anak dengan kecerdasan di atas rata-rata, pada tahun-tahun awal kehidupan anak atau pada masa keemasannya, manfaatkanlah untuk menggali sedalam mungkin potensi yang dimiliki anak, kapan pun dan di mana pun. Berikan rangsangan atau stimulus pada anak semaksimal mungkin bahkan sejak dalam kandungan.
Memperdengarkan bacaan Alquran, mendengarkan musik klasik, mengajak berkomunikasi, membacakan cerita dan lain sebagainya merupakan beberapa stimulus yang mana jika dilakukan sejak dini akan berpotensi memunculkan kecerdasan anak, yang mana nantinya akan semakin berkembang.
Memberi rangsangan dengan memancing rasa keingintahuannya,misalkan dengan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan simpel tentang kondisi lingkungan sekitar anak.
“Siapa nama ayah dan ibumu?”, “Tadi kamu bermain dengan siapa?”Intinya sebagai orang tua atau guru jangan bosan untuk terus menggali rasa ingin tahu anak dengan komunikasi sederhana.
Selanjutnya bentuk lain dalam menggali kecerdasan anak dapat juga dengan mengajaknya mengamati fenomena alam yang terjadi. Misalkan ketika hujan, Ayah dan Ibu dapat memberikan penjelasan tentang siapa yang menciptakan hujan, bagaimana bisa terjadi hujan, tentang banjir dan sebagainya.
Ketelitian dan ketelatenan orang tua dan guru dalam menstimulasi setiap proses apapun dapat menambah perkembangan kecerdasan anak. Membacakan buku cerita dapat juga merangsang kecerdasan anak. Dengan membaca buku cerita atau buku dongeng, anak akan merasa diajak berimajinasi dan mengembangkan daya pikirnya.
Ayah dan Ibu juga dapat memberikan buku kosong untuk dicoret-coret atau digambar apapun itu oleh anak. Biarkan ia mengekspresikan imajinasinya dalam bentuk coretan dan gambar. Sesudah itu, beri pertanyaan atau berikan kesempatan anak untuk menceritakan gambar atau coretan yang sudah dibuatnya. Orang tua dan guru dapat mencari dan menjawab pertanyaan tersebut.
Berikan permainan yang membantu perkembangan fisik motori,kemampuan kognitif, sosial dan emosional serta bahasanya. Permainan yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak. Permainan menyusun puzzle, lego, menggambar, mewarnai, menempel sangatlah disukai anak-anak dan dapat merangsang dan menstimulus perkembangan motorik halusnya. Sedangkan merangkak, berguling dan main ayunan serta bermain bola dapat menumbuhkan aspek motorik kasar anak.
Yang perlu orang tua ketahui bahwa kecerdasan bukan hanya identic dengan nilai dan angka yang bagus di sekolah. Jadi menumbuhkan potensi kecerdasan anak tidak saja dalam aspek kognitif semata. Semua unsur perkembangan baik bahasa, sosial emosional, dan seni dapat muncul dari anak ketika orang tua mau mengarahkannya dengan baik.
Mau di mana pun dan kapan pun, semua aspek dapat diberikan selama orang tua bersifat opstimis. Walaupun secara kasat mata manusia dapat terus menerus belajar mengembangkan potensi kecerdasannya. Meski teorinya bahawa masa golden age adalah masa keemasan yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi anak. Asuhan orang tua yang maksimal akan menciptakan hubungan yang erat, entah itu fisik maupun psikisnya.
Akan sangat berbeda anak yang mendapat kasih sayang dan kehangatan orang tua dengan anak yang kurang mendapatkannya. Mereka ini akan menemui halangan dan hambatan lebih, dalam meningkatkan kecerdasannya.
Akhirnya,pola didik anak di rumah, di sekolah, serta peran guru sangatlah penting dalam memberikan ruang pada anak untuk mengembangkan potensi kecerdasannya sesuai dengan kekhasan anak masing-masing. Semua itu tidak terlepas dari kerjasama yang oke antara semuanya dalam mencapai tujuan pendidikan anak yang semua orang tua harapkan.
Casino, Slots, Poker, Casino, And More | DrmCD
ReplyDeleteGet Free Slot & Games - No 김해 출장마사지 Download 양산 출장마사지 Required — Discover Casino, Slots, Poker, Casino & 대전광역 출장안마 More 의왕 출장안마 & 경주 출장샵 Play Free Online Games Now!