Cara ampuh menyikapi rasa ingin tahu anak
Pernahkah kamu melihat atau menemui anak yang sering bertanya apa ini, apa itu dan sebagainya. Orang tua harus tahu bahwa anak kita sebenarnya sedang mengalami perkembangan Bahasa, kognitif, maupun sosial emosional yang baik. Anak sejak dilahirkan sebenarnya sudah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, yang pada akhirnya dari rasa ingin tahu, anak mengalami perkembangan yang pesat baik itu fisik motoriknya maupun kognitifnya.
Rasa ingin tahu anak semakin bertambah seiring perkembangan anak. Lingkungan keluarga maupun lingkungan di luar rumah sangat begitu mempengaruhi rasa ingin tahu anak. Terus, apa yang harus orang tua lakukan dalam menyikapi anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi?
Seorang anak membongkar dan mencoba memasang kembali mainan membuat berantakan buku atau pakaian yang sudah dirapikan, atau menumpahkan air minum dan lain sebagainya sering kali kita temui. Orang tua tidak perlu merasa panic dan menganggap anak sebagai sumber masalah. Anak yang mempunya rasa ingin tahu yang tinggi, juga akan lebih banyak bertanya tentang hal-hal baru yang dilihatnya. Pada usia prasekolah, anak sedang mengasah kemampuannya dengan mengeksplorasi dari apa yang dilihatnya.
Rasa ingin tahu anak berkembang sesuai usianya, namun umumnya anak belum mempunyai pengetahuan atau informasi bahwa melakukan suatu hal ada aturan dan tidak dilakukan sembarangan. Selain itu, keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru sering terlintas pada anak. Lalu bagaimana cara yang ampuh menyikapi rasa ingin tahu pada anak?
Pertama, memberikan pengalaman bermain mengesankan dengan lingkungan sekitar. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan bagi anak dalam bermain. Lingkungan bermain yang baik akan membuat anak dapat mengeksplorasi kemapuannya dalam menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dalam pikiran anak.
Kedua, memberikan penjelasan dengan baik misalnya, apa yang boleh digunting dan mana yang tidak boleh digunting. Penjelasan yang didengar langsung oleh anak akan memberikan kepuasan pada dirinya. Pada akhirnya anak mampu menganalisis, “Oh ini tidak boleh dipotong karena masih digunakan”. Perkembangan motoric halus anak pun tidak menjadi terhambat, karena larangan-larangan dari orang tua ketika melihat buah hatinya menunjukkan rasa ingin tahu dalam hal menggunting.
Ketiga, memberikan anak peralatan yang memadai untuk bermain, misalnya gunting untuk menggunti kertas dan bahan lain yang bisa digunting. Ketika anak memegang peralatan tadi, orang tua harus mendampingi dan mengawasi penggunaan gunting yang benar. Dengan demikian rasa ingin tahu tersebut sudah didapatkan.
Keempat, jikalau anak sering membongkar mainan, maka orang tua dapat mengalihkan anak bermain bongkar pasang dnegan media puzzle atau mainan lain yang dapat dibongkar pasang. Dari pada memberikan mainan yang rusak, lalu anak dibiarkan begitu saja tanpa ada manfaatnya.
Jadi, apapun yang anak lakukan, saat rasa ingin tahunya timbul, maka tugas orang tua yaitu mengarahkan pada permainan yang membangun perkembangan kognitifnya dengan mendampinginya.
0 Response to "Cara ampuh menyikapi rasa ingin tahu anak"
Post a Comment